modal dikit dapat banyak

mau membaca mengahasilkan uang

readbud - get paid to read and rate articles

Rabu, 30 April 2008

Konsep Umum Pengorganisasian Masyarakat

Pengorganisasian masayarakat (community oraganizing) sesungguhnya adalah sebuah pemikiran dan pola kerjatelah ada dan berlangsung sejak berabad-abad yang lampu, yaitu serangkai upaya membangun masyarakatuntuk mencapai taraf kehiduapn yang lebih baik, lebih sejahtera dan adil dari sebelumnya dengan mengacu padaharkat dan martabat kemanusiaan seutuhnya. sebagai suatau rumusan konsep pemikiran dan pola kerja paling tidak sudah dikenal pada masa kehiduapn Lao Tse di dataran Cina, pada abad 7 sebelum Masehi.

Pada abad keduapuluh konsep dari pemikiran dan pola kerja pengorganisasian masyarakat tersebut dan polakerja pengorganisasian masyarakat tersebut menjadi populer kembali, sebagai reaksi terhadap gagasan danpraktek-praktek pembangunan atau "modernisasi" yang ternyata berunjung pada terinjak-injaknya harkatkemanusiaan dan pengurasan secara dahsyat berbagai sumber daya alam untuk kepentingan sekelompok kecilmanusia di bumi ini.

Saul Alinsky dan Paulo Freire adalah sebagian dari tokoh-tokoh yang mengangkat kembali, dan mempraktekkanpemikiran dan pola kerja pengorganisasian masyarakat seiring dengan konsep yang telah dirumuskan oleh Lao Tse, walaupun terjadi perubahan-perubahan (tepatnya: penyusaian) di tingkat teknis karena latar belakang dankondisi masyarakat maupun jaman yang berbeda.

sampai sekarang yang telah dikelan oleh aktivis Ornop mengenai intisati pemikiran dalam pengorganisasian Masyarakat adalah bahwa :
  1. Masyarakat memiliki daya dan upaya untuk membangun kehidupan kehidupannya sendiri.
  2. Masyarakat memiliki pengetahuan dan kearifan tersendiri dalam menjalani kehiduapannya secara alami.
  3. Upaya pembangunan masyarakat akan efektif apabila melibatkan secara aktif sluruh komponen masyarakat sebagai pelaku sekaligus penikmat pembangunan, serta
  4. Masyarakat memiliki kempuan mebagi diri sedemikian rupa dalam peran-peran pembagunan mereka.
Semangat yang mendasari pilihan atas paradigma Lao-Tse tersebut pada dsarnya adalah mengembalikan harkat dan martabat manusia seutuhnya dalam berbagai gagasan dan proses pembangunan. Untuk itu strategi dasarnya adalah dengan jalan :
  1. Menempatkan masyarakat sebagai SUBYEK utama pembangunan, baik dalam proses maupun pencapaian hasil pembangunan.
  2. Gagasan suatu pembangunan masyarakat harus mengacu pada kepentingan dan kebutuhan masyarakat itu sendiri; serta
  3. Pembangunan harus bertumpu pada potensi dan kemapunan masyarakat.
Pengorganisasian masyarakat, yang banyak terfokus pada lingkungan masyarakat marjinl, bekerja dengan mengajak komunitas atau masyarakat untuk membongkar bungkus alienasi (keterasingan) dan, marjinalisasi (penyisihan) dengan jalan memerdekakan, melepaskan diri dari proses pembodohan dan pemiskinan yang terjadi secara sistematis dan terstuktur.

Jadi, sebuah proses pengorganisasian masyarakat yang benar harus mampu memberiakan pencerahan dan penyadaran kepada komunitas bahwa kehidupan adalah milik bersama. Pengorganisasian masyarakat juga harus dapat mengingatkan masdyarakat juga harus dapat megingatkan orang terhadap kecendrungan konsumtif, selalu mencari kemudahan dan pragmatis. Sehingga tidak lagi memiliki daya kreasi dan kemandirian dalam menajalani dan mensikapi kehiduapan ini.

Tidak ada komentar:

sponsor

sponsor